GEMA HIPOKRIT ELITIS MAHASISWA: Representasi dan Kesalahan Lainnya

|
Sebelum memulai semua, saya awali tulisan ini dengan sebuah permintaan maaf, bahwasanya tulisan ini akan mengalir layaknya aliran got yang bersih. Tidak ada yang akan menghalangi setiap kata terlontar dalam tulisan ini. Tidak sampah, tidak juga perasaan sopan atau segan yang terkadang menjemukan. Barang siapa yang tersinggung karena disebutkan secara eksplisit atau implisit dalam tulisan ini, maka tersinggunglah. Saya tidak menutup kemungkinanakan adanya kritik atas tulisan ini. Namun jika mata dibalas mata, alangkah lebih baik jika tulisan dibalas tulisan pula.

Selayang Pandang

|
Salam demokrasi nasional!

Hadirnya Front Mahasiswa Nasional sebagai alat perjuangan bagi mahasiswa, membutuhkan berbagai media untuk menyebarluaskan informasi yang berkembang di lingkungan mahasiswa. Dari massa untuk massa. Informasi ini salah satunya, bertujuan untuk menyadarkan masyarakat akan adanya berbagai fenomena yang terkadang tidak disadari oleh masyarakat itu sendiri.

Sejarah

Kelahiran FMN dimulai dari bentuk jaringan antara beberapa organisasi mahasiswa dibeberapa daerah di Indonesia sekitar tahun 1996. Jaringan-jaringan organisasi tersebut aktif melakukan kampanye mengenai arti pentingnya organisasi mahasiswa yang berskala nasional. Keinginan untuk membentuk organisasi berskala nasional didasari pada prinsip bahwa perjuangan mahasiswa harus terorganisir, tidak sporadis. Hal tersebut membuahkan hasil dengan pendeklarasian FMN pada 18 Juli 2003 di Jakarta. Beberapa organisasi-organisasi mahasiswa didaerah tersebut menyatakan meleburkan diri kedalam satu organisasi yang berskala nasional.